Rabu, 12 Oktober 2016

Pagi !

Barangkali sisa dari hujan semalam membuat pagi ini sedikit lesu. Empuknya kasur masih membuat diri bermalas-malas untuk bersegera berangkat kerja. Pagi ini hampa, meski semangat kostrad berkali-kali ku teriakkan dalam hati tetap tak lantas membuat kehampaan itu hilang. #huft


Dering hape menyadarkanku bahwa bukan karena sisa hujan semalam, bukan karena yang lain libur sementara jam kerjaku tetap ada atau sarapan pagi yang jauh dari ekspetasi yang membuat pagi ini tak bersemangat sama sekali. Sama sekali bukan. Aku masih terkungkung dengan suasana seminggu silam. Yang menyita seluruh pusat perhatianku. Aku dan perjalanan itu. 


Aku, kerap dibuat irasional dengan polemik itu. Ah, bukan bukan. Karena iman ku saja yang sering down. Truk itu bahkan beberapa detik lagi akan menelanku, astagfirullah. “Bawa motor jangan melamun nona”, sekilas teriakan itu seperti mengembalikan diriku seutuhnya. Aku tak kenal dengan profesionalitas, yang ku tau masalahku harus segera di selesaikan. Lagi, sifat korelisku mengambil peran terlalu besar. Aku tak bisa bersabar barang sedikit, aku terlalu mendramatisir keadaan. Arghh, seringkali ku tersedih jika mengingat semua keakuanku. 


Polemik itu telah pergi, ia menyisakan hampa yang kadang sering singgah tanpa permisi. Bukan tentang masalah itu, namun tentang segala keakuanku. Aku semoga menjadi pribadi yang dewasa setelah ini. Aamiin



Maaf untuk Dia

6 Oktober 2016