Rabu, 31 Januari 2018

Penghujung Januari

Alarm dihandphone seperti menyadarkanku ini sudah waktunya istirahat. Sepertinya aku harus berdamai dengan keadaan, menulis apa saja yang melintas di benakku saat ini. Setelah jemari mulai lelah beradu dengan keyboard berkali-kali, lalu akhirnya terhenti karena sebenarnya belum ada ide yang muncul sedari tadi. Ketik, hapus, ketik, hapus.

Setengah jam sudah aku mematung di depan laptop. Sesekali menatap langit-langit kamar yang mulai di jejari sarang laba-laba, tidak banyak tapi cukup mengganggu konsentrasiku malam ini. Sibuk tak menentu menjadikanku abai akan hal-hal yang sederhana seperti ini, esok harus ku tuntaskan sebelum ketahuan ibu.  Suara-suara berisik dari luar semakin membuyarkan lamunku, mereka seperti tidak peduli dengan resahku yang sungguh sangat ingin ku sudahi.

Mataku perlahan mulai tak bisa diajak kompromi, masih ada 200 kata lagi yang ingin kutulis. Suara-suara bocah di luar makin kontras mengganggu gendang telinga, tumben semalam ini mereka belum tidur. Kulirik ke sisi kiri, botol minum tergeletak begitu saja. Nyaris habis. Oh mata, bertahanlah.

Agaknya angin sedikit berlebihan malam ini, lambaian daun-daun yang menyapa genteng seperti menghadirkan nyanyian pengantar tidur. Sentuhan lembutnya perlahan mengenai ujung rambutku, ingin kutepis saja, ia makin membuat mata yang dipaksa bekerja ini semakin melawan titahku.

Belum terlalu larut tapi suara-suara yang menceracau tidak jelas tadi perlahan menghilang. Sepertinya semua sudah tidur. Menyisakan aku yang masih terluntang lantung menyelesaikan tugas . Sendiri berteman sepi. Seperti inginku walau tidak melulu (gak jelas :D). Kudengar ada bunyi motor berhenti di depan rumah, mengetuk-ngetuk pintu memohon agar di bukakan. Baiklah, karena sholat gerhana yang dilaksanakan tadi menjadi pemakluman atas keterlambatan anggota rumah yg pulang malam ini.

Jarum jam menunjuk angka 23.00. Aku mulai menyerah, tidak ada jua ide yang melintas di benakku. Ketukan jemari yang mengenai keyboard mulai nyaring terdengar. Angin masih menari di luar sana. Ah aku ingat sesuatu, esok adalah tanggal 1. Ya udah mau ngomong itu aja. Haha abaikan, emang gaje sih. Terima kasih mata sudah menemani sejauh ini. Akhirnya kelar juga 300 kata, lebih pula.

4 komentar:

  1. Kak Dika, penulisan paragrafnya emang disetting gitu ya?
    Oh iya, masih ada penulisan kata "di" yang kurang tepat, dan typo juga ya. #maaf #efekbarusembuhjadicerewetdeh
    Semangat menulis Kakak cantik solehah. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hhe.. makasih kak
      jangan bosan ngingetin ya :D
      semangat nulis juga kaka,

      Hapus
  2. Gak tau mau nulis apa aja udah keren. Apalagi kalau tau apa yang mau ditulis

    BalasHapus