Selasa, 30 Januari 2018

15.06

Dilema pernah menghantam hidupku berkali-kali
Bukan.. bukan.. penyesalan tepatnya
Tentang suatu masa di detik-detik yang berlalu
Aku pernah sedekat itu dengannya, dulu
Dia adik, aku kakak, katanya begitu
Kita bertemu tak sengaja di suatu event
Katamu aku teman yang asyik, aku pun merasakan hal yang sama
Waktu terus berlari, kau bilang aku sudah seperti saudara bagimu
Aku tersipu

Sampai akhirnya pada suatu masa yang suram
Kau khilaf, dan aku ...
“Kau terlalu banyak berkomentar”
Begitu sekiranya tafsiran dari reaksi wajahnya atas nasehatku
Nasehat?
Itu mungkin definisiku pribadi
Bagi dia entahlah, kufikir dia tak merasakan nuansa nasehat sedikitpun

Meski tak secuil kata yg terlontar setelah itu
Aku tahu belakangan dia perlahan mulai menjauh
Sayang, aku terlalu lambat memahami situasi ini
Aku bisa apa setelah semua tentangku sempurna dia abaikan
Dan kini aku masih menunggu guna dari sebuah penyesalan

2 komentar: