Sesuatu yang telah tertinggal
terlalu lama akan sangat mengasyikkan untuk di ulas kembali dalam masa yang
berbeda. Begitu yang ku dapati siang kemaren. Menu makan siang waktu itu, “belut
goreng” berhasil membuat kami cekikikan tiap kali salah seorang dari kita mulai
bercerita tentang masa kecilnya. Kami adalah generasi 90an, jika kalian merasa
segenerasi, boleh ikut koment dibawah keseruan-keseruan kalian yang tak kami
dapati. Seru parah ! LOL
Berikut kenangan-kenangan kami yang tertinggal di tahun 90an
yang tidak pernah kami temui di kids jaman now
Belut menjadi pembuka cerita kami siang
tadi. Saat kutawarkan menu makan siangku pada salah seorang temanku, seketika
dia langsut menggeliat. “Apa yang salah? Enak kok”, jawabku sekenanya. Dia
kemudian cerita panjang lebar tanpa kutanya. Sepulang sekolah menangkap belut
adalah aktivitas yang selalu dilakukannya. Kamu tahu kan ya, mencari belut
dimana? Bahkan temanku ini sampai tau mana lubang yang ada belutnya. Dia juga
tahu lubang ini belutnya gede apa kecil. Dari hasil perburuannya belut itu
dibawa pulang, dikuliti lalu dimasak. Semua dilakukannya dengan tangannya
sendiri. Tapi aku masih gak tau sih alasannya gak suka makan belut, mungkin dia
takut aku juga akan bernasib sama dengannya. Haha.
- Main lompat tali
Jangan ngebayangin main lompat tali anak
90an dengan anak 2000an. Beda cuy... Bagi kamu yang tinggal di daerah pedesaan
tentu akan gampang menerka seperti apa tali yang kami gunakan dahulunya. Yap,
tali dari akar pepohonan. Talinya lumayan berat, kelamaan mutar tali bisa-bisa tangan
kita bisa kebas. Sebenarnya gak juga sih, kami dulu sellow aja. Tapi kalo kena
pas tali diputar itu sakitnya lumayan lho. Jika main lompat tali tiba, kami
selalu menggunakan tali jenis ini.
- P**p kerbau
Sory jika poin ini sedikit jorok. Kamu yang
ditinggal dikota gak akan pernah ngerasain keseruan kami yang satu ini. Atau
jangan-jangan belum pernah lihat kerbau secara real? Hihii.. dikampung kami
dulu banyak yang punya piaraan hewan yang satu ini. Karena mayoritas penduduk kampung
adalah petani, maka kerbau pun menjadi hewan yang terbilang ramai menghuni
kampung. Biasanya siang sepulang sekolah atau sore sepulang ngaji biasanya ada
onggokan besar di tengah jalan yang mengalahkan pesona bunga melati di halaman
tetangga. Kami saling berebut melempari dengan batu. Alhasil onggokan itu
seperti kue dikasih toping. Haha maap jorok. Kami dulu selalu begitu, baru
berhenti jika ada yang menyoraki.
- Bertudung daun pisang
- Bola bayur
Aku cukup beruntung punya teman yang rumahnya
dekat hutan. Seenggaknya ibuku gak cemas memikirkan kemana aku pergi main. Setelah
makan siang sepulang sekolah biasanya kami menyambangi rumah teman kami ini.
Salah satu keseruan yang sering kami lakukan adalah mencari daun bayur untuk
dibikin bola. Karena dihutan biasanya batang bayur tumbuh liar dalam jumlah
banyak. Kami seperti mencari harta karun, berlarian saling mendahului untuk
mendapat daun yang segar. Jika waktu pencarian sudah selesai, kami saling
bertanding bola siapa yang paling gede diantara kita.
Itu adalah sedikit dari sekian
pengalaman kami semasa kecil yang tak pernah kami dapati pada generasi phi ini. Masa dimana kejahatan nyaris tidak terdengar karena luhur dan budi pekerti
yang masih erat dirasakan. Sehingga orang tua kami sama sekali tidak perlu
mencemaskan keberadaan kami yang hilang selepas sekolah lalu pulang saat jam
mengaji tiba. Itulah masa-masa yang akan selalu kami rindukan. Terima kasih
belut, sudah membuka obrolan kami. Dan pada akhirnya terangkum dalam tulisan
yang cacat sana-sini. Salam dari kami generasi 90an
Source gambar :
https://www.google.co.id/search?q=generasi+90an&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwioo-Dw_OzYAhXDq5QKHQiGCb8QsAQINA&biw=1094&bih=511#imgrc=PfQ5k2XVmf75TM:
Daun bayur apaan tuh?
BalasHapusDaun yang berasal dari pohon bayur. kayunya berkualiatas tinggi, harganya cukup mahal dipasaran. begitu sih yg ku tau kak :)
Hapuswah... kayaknya asyik ya kak.
BalasHapussuka kata-kata penutupnya, keren...
Masa dimana kejahatan nyaris tidak terdengar karena luhur dan budi pekerti yang masih erat dirasakan.
Jadi rindu masa kecil dulu.
Iya kk, benar-benar rindu masa itu
HapusIya kk, benar-benar rindu masa itu
Hapus