Senin, 22 Januari 2018

Tentang Masa Terbaik dalam Hidupku

Semangat pagi !

Mendung sepertinya tak ingin bertahan lebih lama pagi ini, meski masih malu-malu kuyakin mentari akan sempurna menampakkann wujudnya walau barangkali butuh jeda. Aku dengan pagi yang kesekian kalinya masih berkutat dengan hal itu-itu saja. Ya, kerjaanku memang gitu-gitu aja sih. Haha..gaje. Ya seenggaknya ada yang membuatnya berbeda, hari ini kali pertama aku akan menyelesaikan challenge yang diberikan di grup ODOP. Yang menjadi awal bagiku untuk konsisten menulis meski harus membunuh ketidakyakinan dalam diri tentang passion yang sama sekali tak kumiliki. Semoga.

Kenalkan namaku Paramudika Handayani, panggilan sedari kecil hingga kini adalah Dika. Tentang nama panggilanku, banyak yang meragukan jika aku adalah seorang cewek. Di beberapa kesempatan dalam acara baik offline maupun online, jika aku tak menampakkan wujudku atau memberi tahu dengan sungguh-sungguh bahwa aku adalah seorang cewek maka tak ayal aku akan dipanggil bang. Begitu setidaknya arti sebuah nama.
Lahir seperempat abad lalu, pada 1 Juli menempatkanku pada posisi yang sulit baru-baru ini. Kesetiaan status yang melekat padaku dengan sebutan “jomblo” menjadikanku sasaran empuk untuk sekedar bahan candaan. Jika bisa disebut begitu. Pada kenyataannya bully adalah yang kentara kurasakan. Haha...curcol. Whatever, aku tak pernah ambil pusing dengan apapun yang mereka katakan. Aku percaya dengan Rabbku, maka kupercaya urusan jodoh pun akan berjalan seperti skenarioNya.

Kuliah disalah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Padang pada pertengahan 2010 silam adalah fase terbaik dalam hidupku. Bukan tentang jurusannya, apalagi tentang mata kuliahnya  tapi tentang masa-masa yang kuhabiskan saat kuliah disana. Masa dimana aku dipertemukan dengan orang-orang aneh yang kusebut dulunya. Tentang cara berpakaiannya yang sering kuledek dalam hati. Tentang masa dimana hijrah adalah nama yang dilekatkan padaku setelahnya. Ya tentang pengalaman paling berkesan dihidupku.

Kesyukuran terbesarku hingga hari ini adalah dipertemukan dengan mereka yang membawa semua perubahan itu padaku. Aku yang dulunya suka mengumbar aurat dengan baju nge-pas. Hilir mudik tanpa hijab. Jangankan ibadah-ibadah sunah, sholat 5 waktu saja suka kulewatkan. Menganggap biasa aktivitas pacaran bahkan berkali-kali suka jadi mak comblang. Dan dengan segala aktivitas-aktivitas jahiliyah lainnya yang kusukai dan kuhidup dengannya tanpa ada rasa bersalah dan ketakutan sedikitpun, bahwa Allah punya kaki tangan untuk memantau dan mencatat segala tindak tandukku.

Pelan-pelan aku mulai paham semua yang mereka ajarkan padaku. Tentang bagaimana pakaian seorang wanita seharusnya, bagaimana interaksi dengan lawan jenis dan batasan-batasannya. Dan aku juga mulai paham tentang dakwah yang tak mesti berdiri dimimbar. Akhir tahun 2010 aku positif hijrah, menjauh dari segala aktivitas-aktivitas yang dulu kulakoni. Jangan bilang tidak ada resikonya. Bahkan diawal keluargaku sempat menentang keputusan yang kupilih. Dijauhi teman-teman yang dulu akrab, juga tak satu dua mengirim pesan yang sungguh tak enak dibaca. Aku seperti orang asing jika bergabung bersama mereka (lagi). Dipandang sinis tetangga, bahkan dikatai ini itu. Berat sungguh. Air mataku serasa murahan kala itu, gampang jatuh meski kupaksa untuk diam ditempat. Namun, orang-orang itu senantiasa menguatkanku akan jalan yang kupilih ini. Mereka ada saat kubutuh. Membuatku merasa mereka lebih dari sekedar sahabat. Qadarullah, semua ujian itu pergi satu persatu. Dan poin terpentingnya adalah keluargaku mulai memberikan dukungan atas pilihanku ini.

Kini, tetap saja aku hanyalah seorang hamba yang dhaif. Sewaktu-waktu sifat jahilku bisa saja bermunculan. Hanya berharap semoga atas apa yang telah Allah anugerahi padaku, Ia jaga untukku. Segenap terima kasih untuk mereka yang tak bisa kesebutkan satu demi satu. Untuk setiap kebaikan yang tak mampu ku eja sedari dulu. Allah sebaik-baik pemberi balasan, semoga amal jariyah untuk kalian saudara saudariku yang kucintai karenaNya.

#TantanganODOP1
#onedayonepost
#ODOPbatch5

11 komentar:

  1. Mantap semoga bisa terus istiqomah..

    BalasHapus
  2. Beautiful writing...
    Semangat hijrah kak 😇😘

    BalasHapus
  3. Masya Allah , perjalanan hijrah yg luar biasa. Btw urang awak yo? Salam minang jaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal gumi, eh aku panggil kak apa dek nih? :D

      Hapus
  4. Masya Allah luar biasa,smg Allah senantiasa melindungi dan menguatkan,amin

    BalasHapus
  5. Jadi inget indahnya masa kuliah... trims udah membawa ingatanku ke sana

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus