Minggu, 11 Februari 2018

Cewek Kampungan

Hari minggu adalah hari yang membahagiakan bagi kami yang digelari sebagai pejuang rupiah. Bukan hanya tentang tidak adanya deadline yang mesti dikerjakan, tapi juga hari dimana kami bisa berkumpul dengan keluarga setelah dipisahkan selama beberapa dekade (baca:hari) karena kesibukan masing-masing.

Aku termasuk anggota kontrakan yang paling sering pulang kampung. Selain akhir pekan aku paling nggak bisa nengok tanggal merah, bawaannya jadi pengen pulang. Jadinya teman-teman suka resek panggil aku cewek kampungan, walau benar begitu sih. 

Aku sudah mengarungi kota Padang sejak 2010 sampai kini. Meski begitu, jangan tanya kafe ngehits yang ada di Air Tawar itu dimana, jalan pintas menuju pantai arah mana, atau RS. Selaguri itu dimana (emang aku Maps, gitu). Eh tapi benar sih, yang aku tau itu rute Padang-Pariaman, jalan tikus sampai lorong semut aku jamin juga bakal gak tau. Yang aku tau jalan rayanya doang (tepok jidat). Pernah sekali maksain lewat jalan pintas dengan ekspektasi awal biar cepat nyampe, endingnya tau aja lah. Pas sampai di rumah ditanyain, "kok baru nyampe jam segini". "Tadi singgah dulu Kak isi amunisi". Jawabku. Tengsin dong bilang kalo nyasar, lah orang emang singgah kok ngisi bensin.

Jadi orang yang dikenal suka pulang memiliki dampak baik buat kantongku. Jika teman-teman lain mengisi liburan dengan main ke mall, nonton bioskop atau jalan-jalan kemana gitu. Aku mah gak bakal dilirik, dalam pikiran mereka aku akan lenyap dari Padang. Untungnya begitu, gak enak keseringan nolak. Ntar disangkain kere lagi, meski faktanya begitu sih. Hemat sist, buat nambah-nambahin biaya nikah. 

Intinya aku nulis apa ya? Haha.. jadi bingung sendiri. Oya jika ada yang kepo ingin tahu alasanku kenapa sering pulang kampung adalah ingin jenguk ibu. Tidak banyak yang diinginkan orang tua saat dirinya makin menua. Berkumpul bersama anak cucu, melihat tawa dan senyum mereka adalah kebahagiaan tersendiri baginya. Walau dia tidak pernah meminta anak cucunya untuk sering pulang menjenguknya, tapi bukankah kewajiban mesti dilakukan walau tanpa diminta.

Selamat berakhir pekan para pejuang rupiah dan anak kebanggaan orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar