Memasuki pekan keempat bergabung diODOP (One
Day One Post) sebetulnya saya mulai tidak percaya diri. Banyak tulisan yang
hanya asal-asalan demi terpenuhinya tugas hari itu. Berat, sungguh. Sempat
berfikir untuk menyerah, namun batin lagi-lagi menguatkan diri untuk bagaimana
bertahan hingga akhir. Konsekuensi dari itu semua adalah, saya harus
mengorbankan sedikit waktu istirahat agar dapat merampungkan sebuah tulisan.
Jika itu bisa disebut tulisan.
Ada beberapa hal yang sebenarnya menjadi
kendala kenapa tulisan saya sering ngestag di tengah jalan. Dan ini pernah
diulas disalah satu grup kepenulisan juga, dimentori oleh seorang penulis kece,
Jee Luvina. Saya hanya mangut-mangut untuk kemudian masih menemui kendala itu
sampai hari ini.
1. Tidak bisa mengembangkan ide
Ini paling sering muncul ketika saya
hendak merampungkan sebuah tulisan. Ada ide, tapi tidak bisa mengembangkan.
Seperti hendak bikin kue, tapi tidak tahu bagaimana cara memasak. Nggak bisa
disamakan juga sih, menulis itu butuh kreativitas tinggi, sedang memasak hanya
butuh keahlian meskipun hanya belajar sekali dua.
2. Kekurangan kosa kata yang bagus dan
enak dibaca
Kata teman-teman yang sering saya dengar,
membaca adalah gerbang awal bagi seorang penulis. Jujur saya suka membaca,
walau gak menjadikannya hobi. Bukannya gak mau hanya belum sepenuhnya suka. Tapi lumayanlah, dalam sebulan
minimal 1 buku bisa saya rampungkan. Namun tetap saja, tulisan saya seperti
kaku dan terkesan menggurui. Susah banget, sih.
3. Suka minder baca tulisan orang lain
Jika ada yang bilang tulisan saya jarang muncul
dimedia sosial, itu hanya karena keterbatasan diri yang tidak pernah
merasa ready untuk tampil dikhalayak ramai. Ada semacam rasa
yang sebenarnya bertolak belakang dengan kepribadian saya, eaa. He
he nggak juga sih. Tulisan orang kok pada kece-kece semua ya,
takut nanti ditertawakan mending ya simpan dulu. Meskipun sebenarnya itu hanya
praduga tak bersalah #apasih :D
4. Butuh metime setiap
hari
Orang yang introvert cenderung suka
menulis. Makanya kenapa mereka lebih suka menyendiri daripada berada dikeramaian.
Sayangnya saya bukan seorang yang introvert, meski sebenarnya tidak ada
hubungannya dengan bisa menulis atau tidak. Hanya saja untuk pribadi, saya
butuh waktu khusus untuk menulis sebuah tulisan. Apapun itu, termasuk walau
hanya tulisan menye-menye. Ini yang sedikit sulit ketika disaat yang bersamaan ativitas lain hampir memenuhi separuh hariku.
Berat, cuy.
5. Motivasi yang belum kuat
Saya sadari inti dari semua alasan yang
saya kemukan hanya didasari oleh 1 kendala ini. Banyak pembenaran terhadap diri
yang sering muncul, seolah hati mengiyakan semua alasan yang terkesan mematikan
potensi. Saya tidak punya bakat, tidak bisa mengembangkan ide, tidak punya
waktu, dan sebagainya. Lalu diri memaklumi keterbatasan-keterbatasan itu dan
akhirnya mengikuti alur untuk mundur teratur. Bagaimana
membangkitkan potensi adalah PR yang sangat susah. Namun bergabung digrup ODOP
ini setidaknya saya berani maju selangkah untuk mencari motivasi walau masih
terseok-seok untuk berdiri.
Saya tidak bercita-cita untuk menjadi
seorang penulis. Hanya terbersit keinginan untuk bisa menulis agar
dapat meninggalkan jejak ketika kaki tidak mampu lagi berpijak. Minimal untuk
keluarga kecilku kelak.
Sumber Gambar :
hhttp://8tracks.com/jraveee/country-summer-nights
Suka kalimat penutupnya ^_^
BalasHapusSemangat Uni... ^_^
siap kak :D
HapusSama nih dengan saya. Persis
BalasHapusHhe.. ngikut yang baik-baik aja mbak :D
Hapus