Dentang jam semakin beringas
Bertalu-talu tanpa peduli
Ada hati yang lelah
Diperdaya waktu
Namun enggan untuk beranjak
Aku adalah saksi
Keberingasan masa lalu
Luka, tercampak
Bukan lagi hal baru
Seperti barang rongsokan
Yang diobral cukup
Dengan beberapa rupiah
Di ujung kesunyian malam
Aku tersadar
Kini korban itu nyata
Ditubuh yang kuhinggapi
Masih terawat sebagaimana awal
Jika saja berbentuk
Akan tampak bernanah
Apa guna merawat luka
Membuatnya menganga lalu berkuasa
Tidak ada maksud merawat luka
Terkadang kita lupa
Ada hati yang tidak baik-baik saja
Saat yang lain berkata
“ah, itu biasa”
Maaf... anda bukan saya
Kereeennn... ^_^
BalasHapusPuisinya keren
BalasHapusBetul banget puisinya mba, org lain kadang menganggap derita kita biasa saja, padahal kita lah yg sedang terluka,😥
BalasHapusLuka yg tak berdarah
BalasHapus